Asal Mula Gelar Tengku Said / Tengku syarifah di siak dan pelalawan
Siak dan Pelalawan - Gelar Said bagi laki-laki dan Gelar Syarifah bagi perempuan adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada orang-orang yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW melalui cucu beliau, Hasan bin Ali dan Husain bin Ali, yang merupakan anak dari anak perempuan Nabi Muhammad SAW, Fatimah az-Zahra dan menantunya Ali bin Abi Thalib.
Banyak sekali alih bahasa dalam penulisan gelar tersebut dari berbagai negara yang dimana artinya sama dan masih dalam satu keturunan. Seperti halnya Sayyid, Syekh , Sayid, Sayyed, untuk Arab dan Said, Syed , Wan , Habib untuk Asia, sama pula halnya dengan gelar perempuan sepeti Sayyidah, Alawiyah, Syarifah atau Sharifah.
Pada keturunan Tengku Siak, Pelalawan dan Tebing Tinggi, gelar ini awal melekat ketika seorang Putri dari Sultan Alamuddin Syah (Raja ke-4 Siak Sri Indrapura) bernama TENGKU EMBUNG BADARIAH yang dinikahkan beliau dengan Bangsawan Arab dari Hadramaut Yaman Selatan yang bernama SAID OSMAN BIN ABDURRAHMAN BANAHSAN dari keturunan NABI MUHAMMAD SAW.
Baca Juga : Habib Ali bin Ja'far Assegaf , Pencatat Nasab Habib di Nusantara
Dari hasil Pernikahan TENGKU EMBUNG BADARIAH dan SAID OSMAN BIN ABDURRAHMAN BANAHSAN, disebutkan 3 anak laki-laki mereka yang bernama Tengku Udo Said Ali (Sultan Syarif Ali) adalah Sultan Sri Indrapura ke 7, Tengku Busu Said Ahmad adalah Penguasa Yang Dipertuan Muda Tebing Tinggi, dan Tengku Said Abdurrahman (Sultan Syarif Abdurrahman) adalah yang menjadi Raja di Pelalawan.
Dari 3 anak laki-laki mereka itulah gelar Tengku Said / Tengku Syarifah melekat pada Keturunan-Keturunan dari Kerajaan Siak, Kerajaan Pelalawan dan Yang Dipertuan Tebing Tinggi hingga sekarang. Meski demikian, masih banyak dari keturunan mereka yang dengan sengaja tidak memakai gelar Said/Syarifah.